Selasa, 17 Februari 2009

Jumat, 13 Februari 2009

Dunia Baru

"Siapa sebenarnya yang akan kau matikan"
"Apa maksudmu kawan?aku sedang tidak berusaha mematikan apapun."
"Bohong!kau bohong"
"Aku tak bohong padamu kawan"
"Tentu saja kau berbohong!!Kau sedang berbohong pada dirimu sendiri"
Glekk. panas dingin seketika.......
"Hei!mau kemana kamu? Kau belum jawab tanyaku. Mungkinkah yang kukatakan itu benar?"
Cuih. akhirnya ludah ini keluar juga, setelah beberapa detik terpenjara di tenggorokan, berlomba dengan degup jantung yang meledak-ledak
"aku mau pergi, terserah pikiran kalian, kalian sudah memframe diriku dari aku masuk ke kotak ini"
"aku akan pergi cari jawabnya...di dunia baru"
Seuntai senyuman, seraut wajah, pandangan terakhir, tolehan terakhir, kabur hingga semuanya sirna...hanya teriakannya yang terngiang, hingga tak jelas, lalu tak kupusingkan

Dulu, ada Asa dan keyakinan, ah tidak tapi keyakinan yang melahirkan asa, lalu menjelma menjadi kedinamisan, berlangkah indah, berkata indah, berteriak indah, dalam kotak yang suaranya menggema. Iyah, dalam kotak saja
Yakin, asa, dan langkah yang indah adalah jiwaku. Meraka JIWAKU!!Mengapa kalian coba ganggu, ia tetap jiwaku!tak mungkin aku bunuh apa yang menjelma menajdi JIWAKU!
Panas dingin. peluh bercucuran, berlomba dengan denyut jantung yang tak karuan
lalu langkah kumundurkan.....berapa kilo joule kukerahkan untuk berhadapan dengan mereka...lagi,saat yang seharusnya telah cepat menjadi memori
yang akan kubingkai sebagai kepingan mozaik
"Oh iya, aku tidak mematikan mereka, kawan. Aku bukanlah pembunuh"
"asa, yakin itu tetap ada disini, di tempat yang kutaktahu tepatnya, tapi kumerasa"
(sambil kudekap dadaku)
Mereka berpandangan
"Asa, yakin dan kedinamisan yang lahir sudah terpatri dalam jiwaku, dari kumulai bisa merasa keberadaanku, dan mengatakan kalian itulah manusia, seperti juga aku, dan kitalah makhluk terbodoh"
"Lalu kenapa?kenapa kau mau ke dunia baru?"
"sensasikah?kau cari petualangan baru?"
"Mungkin iya, mungkin juga tidak"
"selama masih ada asa , yakin, maka kedinamisan itu pasti ada, itu sebuah keyakinan, langkahku di dunia baru"
"hanya saja wajah-wajah yang kutemui bukan wajah kalian lagi...''
"Kenapa? kenapa kau begitu sempit?apa segitu isi brankas otakmu hingga kau nekat berpindah ke dunia baru?dunia yang kau sendiri tak jelas tahu!!"
"Ini pilihanku, keyakinanku, hanya aku dan kau butuh keberanian, ketetapan. Karena aku belum settle kawan, tidak seperti kalian yang telah terbingkai..."
"aku adalah sisi yang lepas, tak terbingkai tapi jg tak bebas terbatas..."
"Biarkan kawan, biar kumelangkah dan hirup udara di luar dunia, kotak agung kita. Aku yakin jiwa ini akan menemukan tempatnya, langkahnya. Masih ada udara di atmosfir dunia baru itu"
"atau mungkin juga disana kotak yang sama....sama-sama kotak??"