Minggu, 21 September 2008

Autumn leaves R.I.P

Daun autumn berjatuhan, menari gemulai , memberi warna pelangi pada udara, disampingnya sakura kuning turut menari melambai dalam sapuhan sepoy angin, urun menghias udara yang makin kelabu. Sementara aku berdiri terpaku,menengadahkan kepala, membiarkan rontokan daunnya mamapir, menggores wajahku yang tlah lama luka., tanah semakin memudar warna coklatnya, tergantikan oleh warna pelangi, daun yang gugur memberi warna pada bumi yang monoton, terinjak, membusuk dalam Sang kuasa Raja pengurai, menyisakan kenangan akan keindahan, yang dulu, sebelum jatuhnya pernah mentakjubkan sosok orang, sepertiku. Mereka yang jatuh menjadi sampah yang terlupakan oleh sejarah pandangan subyektif mata…
Muakku, berkali-kali hujamkan ludah yang kian serak, untuk terus menengadahkan wajah yang kian membusuk karena sayatan luka, untuk sekedar berempati, sebelum daun menyentuh ke tanah.
E:\rerechan\my sketch\DSC00844.jpg



Teruntuk:
bagi jiwa yang tlah gugur, menyerah dalam keangkuhan manusia

Tidak ada komentar: